Inilah 6 Cara Mengenal Diri Sendiri
Pernah nggak sih kamu takut dengan masa depan karena kamu nggak mengenali dirimu sendiri? Cara mengenal diri sendiri ternyata mudah, hanya saja kamu butuh waktu untuk merenung sejenak dan mengambil inti sari dari apa yang selama ini kamu lakukan, alami, dan maknai.
Untuk mengenali diri sendiri, kamu perlu masuk ke dalam diri kamu, lalu menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan hidupmu. Baik yang sudah dijalani maupun akan kamu kerjakan di masa depan.
Nah, kamu perlu tahu gimana cara
mengenali diri sendiri dengan cara berikut ini :
Inilah 6 Cara Mengenal Diri Sendiri
1.
Time
management
Setiap orang punya kebiasaan tentang time management yang berbeda. Ada yang senang mengerjakan hal secara terstruktur, dan ada yang acak abstrak. Ada yang butuh waktu untuk manasin mesin mood sehingga butuh waktu lama untuk menyelesaikan project atau pekerjaan. Ada yang spontan, antusias dan cepat menyelesaikan pekerjaan. Ada yang mengerjakan tugas langsung banyak, ada yang harus dijeda dulu antara satu tugas ke tugas lainnya.
Tanyakan pada dirimu sendiri, bagaimana caramu menggunakan waktu untuk pekerjaan, hobi, rekreasi, dll. Tanyakan pada dirimu apakah kamu merasa terbantu dengan time management kamu selama ini, atau adakah yang perlu diubah?
Time management |
Dengan mengetahui ritme kerja dan time management kamu, maka kamu akan lebih mudah mengatur waktu dan masih bisa bersenang-senang.
Ingat kan kasus email pukul 00:41 malam yang masih berhubungan dengan pekerjaan? Di jam segitu, normalnya orang sudah beristirahat dan tidur dengan pulas. Namun, ada yang masih harus lembur dan diganggu dengan email kerjaan.
Jika kamu punya
time management yang baik, maka kamu akan bilang sama diri sendiri untuk
mengerjakan pekerjaan itu di jam kerja yang sudah ditentukan. Dengan demikian,
kamu tidak akan terganggu dengan email kerjaan yang bikin overthingking tengah
malam.
2.
Value/ Nilai diri
Setiap orang memiliki nilai diri yang berbeda dengan orang lain. Nilai diri atau value ini akan sangat mempengaruhi posisi dan cara pandang diri terhadap lingkungan social kamu. Misalnya : value kamu adalah “adil, tegas, jujur, dan bekerja keras”.
Jika ada orang yang menampilkan value “ketidakjujuran” di hadapanmu, hal ini bisa jadi akan menimbulkan “anger” atau kemarahan, bahkan keresahan yang kamu rasakan saat melihat ketidakjujuran tersebut.
Jika kamu senang melihat orang jujur, misalnya, maka kamu akan lebih menghargai mereka dalam hidupmu. Ini terlihat sepele ya, namun sebenarnya sangat penting. Saat kamu punya value dan meyakini value tersebut penting, kamu akan mati-matian mempertahankan value ini.
Value dalam diri seseorang dipengaruhi oleh masa lalunya, baik saat kecil maupun menjelang dewasa. Value ini bisa ditumbuhkan oleh lingkungan keluarga dan sekolah.
Misalnya : orang tua senang jika anak rajin dan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Nah, orang tua akan memuji si anak karena anak telah bekerja keras dan rajin belajar. Pada akhirnya, anak merasa jika orang tua senang dengan dirinya yang rajin dan bekerja keras.
Perasaan senang karena pujian atas value “rajin dan
bekerja keras” ini akan tertanam dalam diri anak. Dengan begitu, anak akan
mengangap bahwa ia berharga karena nilai-nilai diri yang dimilikinya.
3.
Anger
Management
Mengelola emosi memang tak mudah ya. Seseorang bisa tersulut emosi orang lain, karena emosi apapun yang dihadirkan akan menular ke sekeliling kamu. Kamu harus mengelola anger management yang dirasakan dalam keseharian kamu.
Misal : kamu bertanya pada dirimu sendiri, “Apa yang bikin kamu mudah marah, sedih, kecewa, atau kesal dengan sesuatu? Berapa kali frekuensi emosi itu muncul dan kamu rasakan dalam satu bulan? Bagaimana caramu meredakan emosimu?”
Dengan melakukan tracking emotion yang terjadi selama sebulan, kamu bisa tahu apa saja yang membuat kamu merasakan berbagai macam emosi selama ini.
Kamu marah karena bangun kesiangan, lalu marahmu dilampiaskan ke orang rumah. Sekeluarga bisa merasakan hawa ‘kemarahan’ yang muncul di sekelilingmu. Itu sebabnya jika marah, ada anjuran untuk berpindah posisi dari berdiri jadi duduk, dari duduk jadi berbaring untuk mengalirkan hawa marah itu.
Ada lagi, misal kamu sedang bahagia, maka kamu akan memancarkan kebahagiaan itu hingga ke lingkungan sekitar kamu. Berbeda jika kamu sedang sedih, mendengar lagu sedih atau menonton film sedih. Aura kesedihan itu akan makin terasa pekat.
Jadi, kamu harus
berhati-hati dengan setiap emosi yang muncul. Kesedihan, kemarahan, kecewa
memang diperbolehkan, tapi dalam kadar yang sewajarnya saja.
4.
Tujuan
Hidup/ Life Goals and Life Purpose
“Apa tujuan hidupmu? Sudahkah kamu tahu tujuan hidupmu di dunia ini? Apa yang ingin kamu capai dalam 10 tahun ke depan? Apakah kamu puas dengan pencapaianmu saat ini? Apa yang perlu kamu ubah saat ini agar hidupmu menjadi lebih baik?”
Pertanyaan ini bisa kamu tanyakan saat kamu sedang sendiri. Karena menyendiri di kesunyian malam dapat membuat kamu trus menerus berpikir tentang “Hidup itu apa sih? Kenapa aku hidup di dunia ini? Aku udah ngapain aja selama hidup ini?”
Nah, pertanyaan overthinking ini biasanya muncul saat dini hari, mulai dari jam 12 malam hingga subuh. Waktu dini hari ini bisa kamu gunakan untuk mengenal dirimu sendiri. Dengan mengenal dirimu sendiri, kamu jadi tahu dan bisa jujur pada diri sendiri.
Nggak ada lagi topeng palsu yang kamu pakai saat sedang menyendiri. Karena seperti kata Ali bin Abi Thalib berikut ini :
“Dirimu yang sebenarnya adalah apa yang kamu lakukan di saat tiada orang yang melihatmu.” – Ali bin Abi Thalib
Tuliskan tujuan hidup(life goals), impian(dream), kelebihan dan kelemahan yang kamu miliki. Jujurlah dengan masalah yang kamu hadapi saat ini. Tuliskan di jurnal menggunakan pena, saat kamu terbangun dini hari. Dengan menuliskannya di jurnal, kamu bisa belajar untuk jujur dan tidak menutupi emosi dan perasaan yang kamu alami saat ini.
5. Self
Love
Apa yang bikin kamu bahagia dan mencintai dirimu sendiri? Apakah kamu harus dicintai dulu sebelum merasakan kebahagiaan dalam dirimu? Apa bahasa cinta yang kamu miliki dan ingin orang lain lakukan untukmu?
Pertanyaan ini bisa kamu jawab untuk makin mengenal dirimu sendiri. Cara mengenal diri sendiri ini mudah. Kamu hanya perlu untuk sering jujur dengan apa yang kamu rasakan, dan kamu inginkan.
Mencintai diri sendiri juga erat kaitannya dengan penerimaanmu terhadap diri sendiri. Misal : kamu mencintai dan menerima bahwa kamu dilahirkan sebagai seorang perempuan. Perempuan memiliki kodrat untuk menjadi lembut dan tangguh sekaligus.
Selain itu juga perempuan punya multiperan di dalam keluarga dan rumah tangganya nanti, baik sebagai anak, ibu, istri, dan menantu. Mencintai diri sendiri akan memudahkanmu menjalankan peran social tersebut.
Mencintai diri sendiri juga dapat membuatmu menerima bagaimana bentuk tubuhmu. Misalnya : kamu merasa tidak pede karena ada jerawat yang muncul setiap kali kamu haid. Jerawat itu tidak mudah hilang, bahkan bertambah seiring mendekatnya hari datang bulan.
Jika kamu tidak mencintai diri sendiri, kamu akan merasa kecewa dan marah dengan dirimu sendiri. Mengapa kamu dilahirkan sebagai seorang perempuan dan harus merasakan haid yang berimbas pada hormonal.
Inilah pentingnya self love, karena dengan begitu kamu
bisa memaklumi apa yang memang terjadi pada diri kamu.
6.
Potensi
diri
Potensi diri ini dapat kamu temukan dengan mengasah skill dan ilmu yang diajarkan di sekolah baik formal maupun non formal. Dengan mengetahui potensi diri, kamu bisa tahu kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
Dengan memusatkan perhatian kamu pada bakat dan potensi yang dimiliki, kamu bisa meningkatkan skill dengan lebih baik. Namun, jika kamu terlalu focus dengan kelemahan diri sendiri, kamu akan merasa insecure karena selalu membandingkan dengan pencapaian orang lain. Perbanyak mengenal diri sendiri agar tidak insecure dan lupa bersyukur.
Ingatlah, bahwa setiap orang istimewa. Mereka punya potensinya masing-masing. Ibarat bintang di langit, setiap orang akan bersinar dengan sendirinya. Jadi nggak akan saling bertabrakan atau menyerobot garis orbit di semesta. Karena kita ada di jalur kemenangan masing-masing. Jadi, udah paham kan kenapa kamu harus tau potensi dirimu sendiri?
Yuk kenali diri kamu sendiri. Mulai dari time management, value/ nilai diri, anger management, tujuan hidup (life goals dan life purpose), self love dan potensi diri.
Sayangi dirimu sendiri, sebelum kamu menyayangi orang lain. Karena dengan mencintai dirimu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, kamu sudah mencintai dirimu dengan cara yang seharusnya.
Nah, selamat mengenal dirimu sendiri ya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu. ;)
Benar banget nih. Dgn mengenal diri sendiri maka kamu akan mencintai dirimu sendiri dan pasti memperlakukan dirimu dg sebaiknya
BalasHapusMengenal diri sendiri dengan baik, maka akan lebih mudah menemukan kebahagian ya mba.
BalasHapusGak mencari kemana-mana dan menyalahkan lingkungan mulu jika tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Mengenali diri sendiri memang mutlak dilakukan ya.
BalasHapusSupaya kita menjadi pribadi yg lebih matang dan dewasa.
Bisa menghadapi hidup dgn mindfull
Yups setuju banget, cintai dirimu agar kamu bisa mencintai orang lain
BalasHapusKarena kamu tidak bisa memberi apa yang kamu tidak punya
Suka dan setujU banget dengan quote Ali Bin Abi Thalib. Justru disaat tidak ada yang tahu, kadar kebaikan dan ketulusan seseorang itu diuji. Bila seseorang sudah mengenal dirinya sendiri, biasanya melakukan hal yang baik ya karena itu Sudah menjadi value dirinya dan demi pahala semata.
BalasHapusiyes setuju banget nih .... cintai dirimu, agar kamu bisa mencintai orang lain, yuk ... bisa dimulai dri sekarang
BalasHapusBenar banget Mbak Ila, aku lagi meningkatkan value diriku. Selain itu, time management, sebagai orang yg terstruktur lebih enak jika bisa mengaplikasikan time management.
BalasHapusWah iya
BalasHapusKadang karena kesibukan dan rutinitas, kita jadi kurang mengenal diri sendiri ya mbak
Padahal penting ya, bisa mengenal diri sendiri
seseorang yang sudah mengenali dirinya sendiri dengan baik akan lebih mudah menentukan langkah kedepan yaa jadi hidupnya tentu lebih terarah
BalasHapusSetuju nih sebaiknya kita belajar mengenal diri sendiri supaya tidak fokus pada kekurangan orang lain ya mbak
BalasHapus