- Gunakan Aplikasi Edit Foto yang Mudah Digunakan. Aplikasi yang dipake bisa dengan snapseed di hp, atau canva (ini udah pada tau semua kali ya hehehe). Kalau saya sendiri lebih sering bikin konten pakai photoshop di pc.
- Evaluasi konten yang sudah diposting. Evaluasi diperlukan jika ternyata strategi yang kita pakai itu nggak meningkatkan engagement / followers. Kamu bisa melihat hasil perbandingannya, selama ini mana postingan yang ramai engagementnya, bisa dijadikan tolak ukur untuk konten-konten lainnya.
- Ikuti trend yang ada juga bisa jadi solusi ide konten. Kita terlalu sibuk bikin konten yang perfect sehingga memakan waktu yang lama dan sering bikin insecure. Padahal dengan konten sederhana pun juga bisa. Dari evaluasi di atas, nggak harus semuanya dilakukan. Kamu bisa pilih sesuai kebutuhan aja. Instagram akan terus mengubah algoritmanya sesuai perilaku penggunanya.. jadi bersiapah untuk terus beradaptasi dengan perubahan yang sewaktu waktu muncul.
Sesi Tanya Jawab Seputar Menaikkan Engagement Rate dan Cara Membuat Konten yang Menarik di Instagram
Pertanyaan :
Hallo mas Helga, saya Vina,
Apakah membuat giveaway efektif untuk meningkatkan followers, impresi dan engagement terhadap akun kita? Dan giveaway seperti apa yang banyak di minati orang? Terimakasih
Jawaban :
Halo Vina salam kenal. Giveaway efektif dalam jangka pendek, bisa nambah follower & engagement dalam waktu singkat biasanya dipake sama brand buat campaign. Tapi sekarang akun personal juga sering bikin.
Kalo banyak modal, bikin giveaway yang mudah persyaratannya dan hadiahnya banyak meskipun nominalnya sedikit.
Kadang kalo ribet harus repost ini itu audiens bakal gak mau. kecuali audiens (giveaway hunters) 😂
Bikin per bulan/periode tertentu. biar bisa lanjut terus, karena banyak audiens yang sering unfollow kalo giveawaynya udahan. Hehehe
Giveaway yang bikin nambah engagement tinggi -- syarat harus follow & tag/mention temen <-- ini bakal cepet naik. Apalagi kalo disuruh repost banner, juga bakal naik tapi keliatan spamming. Semoga membantu.
Pertanyaan :
Terima kasih atas kesempatannya. Pertanyaan saya, mas Helga seberapa pentingnya fitur bisnis di Ig kita?
Jawaban :
Penting banget kalo kita mau mengelola akun instagram dalam jangka waktu panjang, untuk bisnis, atau pasang portofolio kerjaan. Tapi kalo untuk sekadar akun personal (upload foto sehari-hari), akun bisnis nggak begitu penting.
Pertanyaan :
Saya Mira, ingin bertanya :
1. Saya masih agak bingung sama niche dan engagement dalam point instagram itu boleh dijelasin lebih rinci?
2. Sebaiknya kalo kita mau rebranding account instagram kita itu mesti hapus feed lama ga?Agak kenangan aja gitu kalo harus hapus feed yang lama?
Terima kasih
Jawaban :
Halo Mira, cara paling mudah menentukan niche itu dengan 3 pertanyaan: apa keahlian khusus yang kamu miliki?, problem apa yang bisa kamu selesaikan dengan keahlian itu? dengan keahlian itu, apa yang bikin kamu beda dengan yang lain?
Keahlian itu biasanya ketahuan dari apa yang kita kuasai, apa yang kita senangi saat mengerjakannya, apa yan bisa kita selesaikan jika terjadi masalah. malah kadang muncul dari hobi.
Feed lama nggak usah dihapus. Di archive aja. Di instagram ada fitur archivenya.
Nah, niche ini bisa menentukan audiens kita seperti apa.
Misal akun saya: niche-nya mobile street fotografi. audiensnya gak jauh jauh dari orang yang suka motret pake hp, motret street fotografi. yang bikin beda: saya motret foto street pake hp.
Saya berbagi tips mobile fotografi & street juga, sharing pengalaman saat motret, & jualan ebook ttg mobile street.
Pertanyaan :
Terimakasih kesempatannya. Saya Nur mau nanya :
bagaimana bikin caption yang nggak kayak jualan?
Jawaban :
Halo Nur, ini mungkin lebih ke soft selling gitu ya? Kalo tekniknya banyak ini di google. bisa dicari, tapi kalo saya di posisi sebagai penjual: saya bakal menceritakan keunggulan produk saya di setiap postingan post / stories. Saya juga bakal bahas bagaimana produk saya itu berbeda dengan produk lain yang serupa.
Orang bakal ngelihat produk kita kalo kita sering bahas di caption. kalo kita sering nampilin produk kita di stories meskipun tanpa harus keluar kalimat "jualan"
Diferensiasi produk itu emang harus diceritain, karena ini yang bisa bikin orang tertarik beli. Trial error, karena banyak cara yang bisa dipake, mbak.
Misal contoh saya jualan ebook: saya pake caption ajakan dengan mengubah kalimat "Saya menjual ebook street fotografi" jadi : "Yuk belajar bareng street fotografi dengan mengklik link di bio / DM."
Pertanyaan :
Halo kak Helga, saya Alia.
Bagaimana jika akun IG untuk bisnis tapi sesekali juga ada postingan keluarga atau resep. Sebenarnya sebagai pengingat aja. Selain itu, banyak klien justru masih melihat dari follower. Ini follower malah tambah turun😁 (eh kok curhat)
Jawaban :
Halo Alia. Nggak masalah, tapi di setiap postingan keluarga itu bisa diselipin value pada captionnya. Entah sekedar share pengalaman, cerita kehidupan, atau ajakan berbuat kebaikan. Follower emang masih jadi acuan, bahkan beberapa brand itu juga ngeliat jumlah minimal follower kalo mau ngajakin kerjasama.
Tugas kita sekarang gimana caranya naikin follower secara organik dengan konten yang kita bagikan.
Coba praktekkan tips 15 menit interaksi sebelum dan sesudah posting itu. Followers saya naik signifikan dengan teknik itu. Saya praktekin sejak tahun Juli 2019 - sekarang 2020 naik hampir 6-7k. Pastikan juga konten kita memiliki value yang kuat dan tampil beda dari yang lain.
Pertanyaan :
Selamat malam Mas Helga. Saya Ganis.
Mau tanya, apakah sepenting itu hashtag pada Instagram? Dulu pernah suka pakai hashtag, cepet dapat like, kalo sekarang kok tidak ya. Jadi, apakah seefektif itu hashtag di instagram? Terutama untuk menggaet followers organik? Terima kasih Mas. 🙏🏻
Jawaban :
Halo Ganis, hashtag itu berpengaruh kuat untuk meraih jangkauan postingan kita karena dengan make hashtag postingan kita akan muncul ketika orang lain juga make hashtag yang sama.
Jangan pakai hashtag yang berulang berturut-turut. Misal : 7 postingan selama seminggu karena bisa dianggap spamming oleh sistem instagram.
Jadi, apakah seefektif itu hashtag di instagram? <-- efektif banget! kalo nggak dikasih hestek jangkauan postingan kita akan turun.
Terutama untuk menggaet followers organik? <-- follower akan follow dari hestek ketika ia masuk ke hastag tersebut lalu nemu konten kita yang berbeda dengan yang lain. Makanya selain pake hastag juga diimbangi dengan kualitas konten.
Tips: pake hestek di stories <-- ini ampuh buat nambah jangkauan selain di feed maksimal 10 hestek kalo di stories.
Dulu pernah suka pakai hashtag, cepet dapat like, kalo sekarang kok tidak ya. <-- instagram lebih prioritas hestek yang relevan untuk ditampilkan ke akun lain. kalo nggak sesuai bakal turun reach & impresi kontennya yang berpengaruh ke likes & followers.
Pertanyaan :
Selamat malam dan salam kenal mas helga dan admin. Perkenalkan nama saya Anisa. Tadi di personal branding ada poin "selipkan keyword pada profile dan caption" bisa dijelaskan kembali atau contohnya. Maaf kurang jelas, terima kasih. 🙏
Jawaban :
Halo Anisa. Ini lebih ke teknik SEO di instagram sih. Mudahnya gini, saya ambil contoh mobile street fotografi.
Keyword yang sering saya pake: mobile, smartphone, photography, street. <-- masukkan salah satu keyword ini di bio. Karena instagram punya sistem di platformnya dengan membaca keyword pada profil kita untuk mengarahkan konten-konten yang berhubungan dengan keyword itu. Hal ini berpengaruh di tampilan explore page & halaman pencarian instagram.
Kalau ada orang yang ngetik 'mobile' -- instagram bakal munculin akun kita di pencarian pertama (ini ada beberapa faktor). Hal ini lebih ke faktor relationship antar akun. Jadi akan beda hasil pencariannya jika saya & kamu mengetik keyword "mobile" karena kita tidak terhubung dekat di instagram (jarang interaksi)
Makanya saya sering nyelipin keywords mobile photography di setiap caption konten yang saya upload dengan harapan: ketika orang ngetik mobile photography di kolom pencarian, maka akun saya yang akan keluar pertama kali. Btw, keyword itu bisa diterapin buat konten jualan juga. Hehehe
Pertanyaan :
Halo, saya Indri dari Palangkaraya. Setuju kalo konsistensi itu susah di praktekkan hehe.
Menurut Helga, supaya lebih hemat waktu, penggunaan template IG siap pakai bagaimana? Apakah bisa mempengaruhi ER juga? Lalu, tahunya algoritma berubah dari mana ya?
Dari penyampaian Helga, algoritmenya mirip seperti Google dan Pinterest yaa. Lebih ke user interest intent. Nah kalau ternyata follower atau teman kita hanya sekedar just follow tapi tidak tertarik berinteraksi dengan kita (akun kita) apakah harus ganti audience/follower atau ganti kontennya? Terimakasih mba Tetty dan Helga 🙏
Jawaban :
Halo Indri. salam kenal. template IG itu berpengaruh kalo kualitas fotonya kurang bagus misal blur / pecah. instagram lebih memprioritaskan foto dengan kualitas bagus untuk ditampilkan ke audience. Tapi kalo templatenya bagus nggak ngaruh ke ER.
Tau algoritma berubah dari beberapa sumber, instagram blog, postingan akun @creator, media seperti blog later, techcrunch atau blog hootsuite.
Nah kalau ternyata follower atau teman-teman kita hanya sekedar just follow tapi tidak tertarik berinteraksi dengan kita (akun kita) apakah harus ganti audience/follower atau ganti kontennya <-- konten tetep. tapi naikin valuenya, misal kasih tips, insight, info, pengalaman make produk, pengalaman bersalin di rumah sakit, pengalaman sehari hari yang membuat orang lain merasa relate & relevan dengan konten kita.
Tau akun jouska kan? Mereka ngangkat sisi lain dari kehidupan finansial warga indonesia.
Tau akun NKTCHI? Dia mengangkat sisi lain dari orang orang yang sering bermasalah di kehidupannya tapi nggak berani cerita.
Kenapa mereka ramai dikunjungi banyak orang? karena RELATE. Kita pernah ngalamin. Pernah ada di posisi itu.
Konten relate itu bisa didapat dari kehidupan sehari-hari kita. Coba dicari yang sering mbak alami. Apa hal seru yang bisa diangkat buat jadi konten. Sesederhana bikin konten "RESEP MEMBUAT AYAM GEPREK BENSU SAAT WFH" <--- misal ya.. hehehe
Pertanyaan :
Assalamu'alaikum. Salam kenal. Saya Karunia dari Sumatera Utara. Izin bertanya. 🙏🏻
1. Bagaimana kita melihat hashtag dengan pencarian tertinggi, Mas?
2. Bagaimana kita mencari brand yang bisa bekerja sama, Mas? Berapa minimal follower?
3. Bagaimana tip agar pastikan kita bisa punya konten yang punya value kuat & tampil beda dari yamg lain?
Terima kasih buat jawabannya, Mas. 🙏🏻 Makasih buat kesempatannya, Mba Tetty. 🙏🏻
Jawaban :
Waalaikumsalam wr wb. Halo, Karunia.
1. Bagaimana kita melihat hashtag dengan pencarian tertinggi, Mas? <-- ini agak ribet. ada platformnya tapi berbayar, heheh cuman kalo saya lebih sering pake hashtag kombinasi -- Hashtag ramai - Hashtag Medium -- Hashtag Kecil.
Ramai nggaknya itu dari jumlah hashtag yang dipake sama pengguna lain. misal #OOTD <-- hashtag ramai #PakeHape <-- hashtag medium #MobilePhotographyMalang <-- heshtek kecil
Jangan terlalu sering pake hashtag yang ramai (diatas 1 juta) karena postingan kita bakal cepet tenggelam.
2. Bagaimana kita mencari brand yang bisa bekerja sama, Mas? Berapa minimal follower? <-- saya dapet kerjasama dari relasi mbak. jadi saran saya perbanyak relasi dengan orang lain terutama orang yang sering bekerjasama dengan brand.
Brand biasanya nyari lewat agency. Agency biasanya nyari KOL baru atas dasar rekomendasi KOL yang udah pernah kerjasama sebelumnya. Nah, ini yang pernah saya alami sendiri. Minimal follower menyesuaikan kebutuhan campaign brand tersebut.
3. Bagaimana tip agar pastikan kita bisa punya konten yang punya value kuat & tampil beda dari yg lain? <-- dari niche mba. Kalo udah tuh nichenya gampang buat nentuin audiens. Gampang untuk bikin konten.
Kalo tanpa niche nanti kontennya masih global dan audiensnya juga global. Konsistensi juga penting ya meskipun susaaaah. Hehehe
Nah, follow akun @jasminestar & @garyvee dia sering ngasih tips soal niche & konten
Nah, semoga artikel ini bermanfaat untukmu yang sedang mencari gimana cara menaikkan engagement rate di instagram ya. Selamat mencoba! 😍