Langsung ke konten utama

Kenali Perkembangan Anak dengan Mengetahui Siklusnya




Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda. Itu sebabnya respon mereka terhadap lingkungan dan stimulus pun berbeda-beda pula. Sama seperti orang dewasa anak-anak juga memiliki siklus berkembang anak. Mereka bisa tiba-tiba tantrum, cengeng, rewel, namun kadang kala tampak lebih dewasa dari usianya. Itulah yang disebut siklus berkembang anak.





Siklus berkembang anak dimulai pada saat dalam janin di mana disebut tumbuh kembang janin kemudian setelah dilahirkan akan ada  tahapan perkembangan anak, di mana seorang anak diamati proses perkembangannya mulai dari bayi seperti dilihat responnya melihat, mendengar, menirukan bunyi, tengkurap, berguling di kasur, merangkak, duduk, hingga berdiri. Siklus ini bukan soal tahapan yang demikian itu, namun lebih kepada perkembangan kepribadian dan emosionalnya. Nah, agar para orang tua siap menghadapi perkembangan tersebut, sangat dianjurkan mereka mengenali apa saja tanda-tanda perkembangan anak dan kapan mereka memasuki siklus-siklus tersebut dalam pertumbuhannya.




Siklus ini dibedakan sesuai dengan usia perkembangan anak. Di usia baru lahir hingga 18 bulan anak ibu akan mengalami progres menakjubkan. Ia melihat dunia dengan inderanya. Bayi mengumpulkan informasi melalui sentuhan, pengecap, penciuman, pkamungan dan suara. Untuk membantu bayi belajar tentang dunia dan dewasa dalam perkembangannya, orang tua boleh memberikan rangsangan namun jangan berlebihan. Ini dimaksudkan agar bayimu bisa berinteraksi dan menggali dunianya. Pada anak yang lebih besar, mereka belajar menggali apa yang bisa mereka lakukan dengan suara, tangan, kaki, dan jari-jari mereka. Mereka mulai aktif merangkak, berdiri, berjalan dan berbicara.




Selanjutnya siklus perkembangan bisa diamati pada anak usia 19 bulan – 2 tahun. Di masa ini anak sudah paham bagaimana menunjukkan eksistensi diri mereka. Mereka suka dengan hal-hal yang memancing imajinasi dan kosa kata. Mereka tampak lebih egois, lebih aktif, dan responsif. Maka, periode ini disebut juga periode tantrum.

Usia perkembangan selanjutnya adalah 3 tahun hingga 5 tahun. Di momen ini anak ibu sudah bisa mengikuti preschool. Mereka bisa belajar beragam keterampilan yang mengasah kemampuan motorik mereka, seperti menggunting, mengecat, bernyanyi, menari, melompat, berlari, memanjat, belajar angka, dan mematuhi perintah sederhana. Perkembangan emosi anak masih naik turun. Ada masa di mana mereka tampak kalem, namun di masa tertentu tantrum mereka kembali muncul dan bahkan lebih instens. Nah, ada baiknya ibu dan ayah tahu perkembangan anak sehingga memudahkan kita untuk mengeksplor dan meninjau jika ada hal yang kurang berkembang, bisa langsung dikonsultaskan pada ahlinya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Resensi Buku Anak] Ayo Berlatih Silat! Karya Ahmad Fuadi

  Judul Buku : Ayo Berlatih Silat! Penulis : Ahmad Fuadi Ilustrator  : Ella Elviana Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP) Terbit : Cetakan pertama, 2018 Tebal: 26 halaman Genre : pictorial book (buku anak) ISBN : 978-602-483-165-3 Rating Buku : 4/5🌟 Harga buku : Rp 52.000 Baca ebook di aplikasi Ipusnas ❤❤❤

Inilah 9 Kosakata Permintaan Maaf dalam Bahasa Jepang

  Ingin meminta maaf dalam bahasa Jepang tapi kamu tidak tahu caranya? Kamu bisa gunakan 9 kosakata bahasa Jepang ini untuk meminta maaf sesuai dengan tujuan dan siapa lawan bicaramu.  Dalam bahasa Jepang, meminta maaf bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu permintaan maaf secara formal maupun informal. 

Rambu-rambu Lalu Lintas yang ada di Jepang

Rambu-rambu lalu lintas yang ada di Jepang  Rambu-rambu lalu lintas yang ada di Jepang kebanyakan ditunjukkan dalam bentuk simbol. Namun, untuk beberapa kondisi, rambu lalu lintas tidak ditunjukkan dalam bentuk simbol gambar, tetapi dalam bentuk tulisan yang ditulis dalam huruf kanji.