Gelombang pandemi COVID-19 kini masuk ke putaran kedua. Sungguh tidak menyangka bahwa Indonesia juga mengalami krisis kesehatan seperti India. COVID-19 varian baru yaitu varian Delta kini sudah masuk ke Indonesia. Penyebaran penyakit COVID-19 ini makin cepat dan masif hingga ke desa dan kota lainnya bukan hanya di Jabodetabek juga, melainkan sudah masuk ke seluruh Jawa dan Bali.
Sejak dua minggu terakhir, Indonesia sedang berjuang memulihkan sarana dan prasarana kesehatan yang kolaps karena makin banyak orang yang mengalami gejala COVID-19 dan dinyatakan sebagai pasien positif COVID-19. Bahkan pasien harian bisa menembus angka 50 rb per hari. Sungguh di luar dugaan, kan? Hal ini membuat orang-orang yang positif COVID-19 akhirnya harus karantina mandiri atau isolasi mandiri di rumah, karena di Rumah Sakit hanya menangani pasien gejala berat.
Nah, apa saja yang perlu dipersiapkan di rumah saat isolasi mandiri?
Inilah 6 Hal yang Harus Dipersiapkan Pasien COVID-19 untuk Isolasi Mandiri di Rumah :
1.
Menyiapkan makanan
yang bergizi
Biasanya karena bingung harus gimana menghadapi situasi krisis seperti sekarang ini, orang yang akan melakukan isolasi mandiri akhirnya memesan makanan catering untuk pasien COVID-19. Makanan bergizi ini bisa dipesan paketan di kantin atau restoran yang menyediakan paket tersebut. Salah satu teman saya menerima orderan untuk paket makanan bagi warga yang isoman. Ya, tujuannya agar yang sakit nggak perlu keluyuran cari makan di luar rumah dan menulari warga lainnya. Nanti paketnya ditaruh di teras, dan pasien nggak perlu ketemu dengan pengantar makanan.
2.Sediakan Minuman
sesuai jumlah Pasien yang isoman di rumah
Susah juga ya kalau lagi isoman tapi butuh air mineral. Tapi, masa harus keluar cari air galon sendiri? Nah, warga yang sedang isolasi mandiri bisa pesan galon dengan jumlah yang cukup banyak, jadi misal 2 minggu kira-kira butuh air berapa banyak?
Kalau misal di rumah, warga yang isolasi mandiri sebanyak 1-2 orang saja, jauh lebih mudah. Tapi kalau satu keluarga besar semisal 5 orang kena semua, nah siapa dong yang belanja kebutuhan air mineral ini? Apalagi air mineral juga dibutuhkan untuk proses pemulihan ya Karena kita harus rutin minum air secukupnya sesuai kebutuhan tubuh sehari-hari.
Misal 1,5-2 liter sehari, kalikan saja 14 hari isoman. Kalikan juga jumlah orang yang isoman. Jadilah perlu menyediakan air mineral sebanyak itu. Bisa beli galon besar beberapa banyak biar nggak perlu bolak balik juga ya.
3. Konsumsi Vitamin C
dan Vitamin D untuk Kesehatan
Vitamin yang sekarang diperlukan untuk kesehatan pasien isoman adalah vitamin C dan vitamin D. Biasanya kita kurang peduli dengan suplemen vitamin ya, padahal tetep butuh juga. Untuk dosis vitamin C yang dibutuhkan tubuh sehari-hari sebesar 75 gram untuk wanita, dan 90 gram untuk pria.
Vitamin C dosis tinggi (lebih dari 2000 milligram per hari untuk orang dewasa) dapat menyebabkan batu ginjal, mual, diare, nyeri ulu hati, insomnia, dsb. Jadi baiknya konsumsi buah dan sayuran untuk mendapatkan vitami C yang sesuai denan kebutuhan ya. Kalau mau pakai suplemen vitamin C, kamu pakai vitamin dosis kecil saja, seperti Xonce.
Sedangkan untuk Vitamin D yang dapat membantu proses pemulihan tubuh bisa diperoleh dari cahaya matahari. Jadi, rutin berjemur bagi pasien isoman juga diperlukan ya. Minimal 20-30 menit per hari. Jika perlu suplemen vitamin C dan D, kamu bisa konsumsi Blackmore. Semoga dengan konsumsi vitamin dapat mempercepat penyembuhan ya.
protokol pasien COVID-19 yang akan isolasi mandiri |
4.
Sediakan Termometer untuk
Mengecek Suhu Tubuh
Orang-orang kadang masih abai dengan tidak rutin mengecek suhu tubuh. Padahal hal ini bisa membantu kita mengetahui apakah suhu tubuh kita normal atas sedang sangat panas hingga demam. Sekarang sudah ada termometer tembak, tapi kalau mau pakai termometer tembak ini pakainya di kening ya, bukan di tangan seperti yang ada di broadcast hoax selama ini.
Nah, kalau di rumah, kamu juga bisa pakai termometer biasa yang ditempelkan di ketiak untuk mengeek suhu tubuh. Dengan demikian, saat demam bisa segera dicek berapa suhu tubuh saat itu. Jika butuh obat turun panas bisa minum paracetamol juga.
5.
Sedia oksigen dan
oximeter di rumah
Ya, sedia oksigen baik ukuran kecil maupun besar ini untuk jaga-jaga saja barangkali ada yang mengalami gejala berat untuk penyakit COVID-19 seperti sesak nafas, bisa segera mendapatkan pertolongan dengan oksigen. Oksigen ini dibutuhkan pasien jika diperlukan ya, karena kondisi pasien isoman bisa ngedrop jika tidak kunjung membaik. Nah, kalau tidak ada yang besar, ada oksigen kecil juga.
Biasanya tabung oksigen kecil dipakai oleh para pendaki untuk membantu mereka tetap bisa bernafas saat sampai di puncak. Apalagi jika ada pendaki yang kena hipotermia, kena aroma belerang maupun gejala sesak lainnya ini akan membantu mereka untuk bisa sehat sampai dievakuasi.
Nah, sama halnya dengan pasien COVID-19 yang isoman, mereka harus jaga-jaga untuk sediain oksigen ya, selain itu juga bisa sedia oximeter untuk mengecek saturasi oksigen. Selain itu juga sedia obat untuk COVID-19 seperti Ivermectin 12 mg juga, namun untuk obat COVID-19 ini harus dengan resep dokter ya.
6.Pakai Masker dan Semprot
Disinfektan untuk Membunuh Virus
Meskipun ada yang bilang disinfektan tidak ngaruh dengan COVID-19 varian delta ini, namun lebih baik warga yang isolasi mandiri memperhatikan hal ini ya. Saat di rumah, pisahkan kamar pasien yang isoman dengan kamar lainnya. Jadi, yang sehat tidak tertular yang sakit.
Selain itu, jika kamu mengurus pasien, kamu harus selalu pakai masker di dalam rumah saat membantu menyediakan makanan dan minuman untuk pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri. Karena, COVID-19 varian delta mudah menular lewat udara(airbone), jadi lebih baik pakai masker selalu, pisahkan kamar pasien, pisahkan alat makan pasien dan gunakan double masker untuk digunakan di dalam rumah. Pakai masker medis dulu, baru masker kain ya.
Setelah itu, jika ada bekas sisa makanan, maupun sampah lainnya yang berhubungan dengan pasien COVID-19, semprot dulu bekas masker dan sampah medis dan non medisnya dengan disinfektan atau alkohol sehingga virusnya mati. Lalu ikat plastik sampah dengan rapat ya. Dan beri keterangan itu sampah warga yang isoman. Jadi harus diperlakukan dengan hati-hati. Khawatir nanti ada pemulung yang mengambil sampah itu lalu tertular.
Nah, semoga setelah menunggu selama 2 minggu atau 14 hari isolasi mandiri, para pasien COVID-19 gejala ringan dan sedang sudah sembuh dan benar-benar pulih dari sakitnya. Selain itu bisa beraktivitas seperti sedia kala lagi ya. Semoga bermanfaat ya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya ^_^