Upacara Budaya Penting yang Mengharuskan Penggunaan Kimono di Jepang
Jepang adalah negara dengan warisan budaya yang kaya, yang tercermin dalam berbagai upacara tradisional yang dihormati dan dijaga dengan cermat.
Salah satu ciri khas dari banyak upacara ini adalah penggunaan kimono, pakaian tradisional Jepang yang indah dan bersejarah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas upacara budaya penting di Jepang yang mewajibkan penggunaan kimono dan pentingnya dalam kehidupan masyarakat Jepang.
Upacara Budaya Penting yang Mengharuskan Penggunaan Kimono di Jepang
1. Shichi-Go-San (七五三)
Shichi-Go-San adalah upacara tradisional yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 15 November, yang menandai pertumbuhan anak-anak pada usia tiga, lima, dan tujuh tahun.
Anak-anak yang berusia ini berpakaian dalam kimono yang indah dan pergi ke kuil untuk memberikan ucapan syukur dan memohon keselamatan dan kesehatan untuk masa depan mereka.
Shichi-Go-San menunjukkan pentingnya keluarga dan tradisi dalam budaya Jepang.
![]() |
kimono dipakai anak dalam acara Sichigosan |
2. Seijin no Hi (成人の日)
Seijin no Hi, atau Hari Kedewasaan, dirayakan pada hari kedua bulan Januari setiap tahunnya. Ini adalah hari ketika orang Jepang yang berusia 20 tahun menghadiri upacara khusus di kantor pemerintah setempat.
Pada hari ini, wanita muda sering mengenakan furisode, kimono berlengan panjang yang panjang, sementara pria muda mengenakan hakama atau kimono lengan pendek.
Seijin no Hi menandai transisi penting dari masa remaja ke kedewasaan dalam budaya Jepang.
3. Gishiki (儀式)
Gishiki adalah upacara tradisional Jepang yang melibatkan serangkaian ritual dan protokol yang ketat.
Dalam gishiki, penggunaan kimono adalah wajib dan mencerminkan tingkat keanggunan dan kehormatan dalam acara tersebut.
Contoh gishiki termasuk pernikahan tradisional Jepang, upacara teh, dan festival Shinto yang penting.
4. Bon Odori (盆踊り)
Bon Odori adalah festival tari yang dirayakan selama musim panas di seluruh Jepang untuk menghormati arwah leluhur yang kembali untuk mengunjungi dunia fisik.
Peserta festival, baik muda maupun tua, sering mengenakan yukata, versi kimono yang lebih ringan dan santai, saat mereka menari di sekitar panggung yang dipasang di taman atau kuil setempat.
Bon Odori mencerminkan kepercayaan tradisional Jepang dan menjadi momen penting untuk merayakan persatuan dan warisan budaya.
Mengapa Penggunaan Kimono Penting dalam Upacara ini?
Penggunaan kimono dalam upacara budaya di Jepang mencerminkan kebanggaan akan warisan budaya dan tradisi yang diwarisi dari generasi ke generasi.
Kimono adalah simbol keanggunan, keindahan, dan kehormatan, dan mengenakannya adalah cara untuk menghormati acara dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Selain itu, kimono juga mempromosikan rasa persatuan dan identitas nasional di antara masyarakat Jepang, yang terus memelihara nilai-nilai tradisional mereka dalam era modern yang berkembang pesat.
Sumber gambar :
https://web-japan.org/kidsweb/explore/calendar/november/shichigosan.html
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya ^_^