Langsung ke konten utama

3 Cara Mengatasi Malas ala Orang Jepang


Wisata orang jepang

Inilah 3 metode disiplin orang Jepang untuk mengatasi malas yang belum banyak orang ketahui. 


Pernah nggak sih kamu merencanakan kegiatan yang akan kamu kerjakan. Bahkan, kamu juga sudah mempunyai goal yang besar dalam rencana kegiatanmu itu. Namun, rencana yang telah kamu susun tidak pernah kamu kerjakan dan hanya menjadi sebuah rencana saja. 


Kamu, sering berkata “besok masih ada waktu, aku kerjakan besok saja”, setelah esok harinya “lusa masih ada waktu, aku kerjakan lusa saja”. Begitu seterusnya, hingga berlanjut ke bulan berikutnya dan akhirnya kamu baru mengerjakan kegiatanmu ketika waktu deadline sudah mepet. 


Akhirnya goal yang sudah kamu rencanakan tidak pernah tercapai, dan parahnya kamu berpikir bahwa kamu sudah tidak mampu lagi memperbaiki semua dari awal. 


Nah, siapa yang rugi? 


Bukan hanya dirimu saja, orang-orang di sekitarmu juga, atau jika kamu bekerja pasti perusahaanmu juga akan terkena imbasnya.


Hal semacam itu, sebenarnya tidak terlepas dari rasa malas yang ada dalam dirimu dan juga kamu tidak menerapkan perilaku disiplin dalam setiap kegiatan yang kamu jalankan. 


Sebenarnya, rasa malas bisa kamu hindari, salah satunya kamu bisa mencontoh metode disiplin orang Jepang untuk mengatasi sifat malas. 


Jepang dikenal sebagai negara Asia paling populer di dunia, dengan budaya dan keseharian orang-orang Jepang yang menjadi daya tarik bagi negara lain. Hal ini terbukti dengan banyak orang yang mengadopsi atau bahkan menirukan budaya Jepang, seperti budaya dan tren fashion Harajuku yang sudah mendunia. 


Sedangkan, dalam hal motivasi dalam kehidupan sehari-hari, Jepang memperlihatkan etos kerja yang baik dan disiplin kerja yang tinggi yang dimiliki masyarakatnya. Sehingga wajar kalau Jepang menjadi salah satu negara terkaya di kawasan Asia Timur. 


Orang Jepang sendiri selalu melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal setiap harinya, contoh untuk hari kerja :


Orang Jepang bangun tidur pukul 06.00-07.00. 

Setelah beberes dan sarapan, mereka berangkat kerja.

Makan siang pada pukul 12.00. 

Kerja atau sekolah selesai pukul 17.00-18.00. kebanyakan, makan malam sekitar pukul 18.00-20.00 dan rata-rata pergi tidur pukul 22.00-0.00. 

Sedangkan untuk hari libur, orang Jepang bangun sekitar pukul 8.00, lebih santai dibandingkan hari kerja. 


Restoran akan penuh sekitar pukul 13.00. Banyak restoran yang menyediakan menu khusus hari libur. Makan malam mulai pada pukul 18.00. 


Banyak restoran yang buka sampai larut malam pada hari Sabtu, tetapi banyak juga yang tutup cepat pada Minggu malam. 


Transportasi umum pada jam berangkat dan pulang kerja serta sekolah di hari kerja pukul 7.00-9.00 dan 17.00-20.00 dalam kondisi sangat penuh. 


Orang jepang akan bekerja rata-rata 8 jam per hari atau 40 jam per minggu, dengan acuan sistem kerja yang sudah disiapkan. 




Inilah 3 Cara Mengatasi Malas ala Orang Jepang:


Kesuksesan orang Jepang tidak terlepas dari metode disiplin yang diterapkan dan sudah dilatih sejak kecil, yaitu : 


1. Semangat Ikigai yang dilakukan Orang Jepang


Kehidupan orang Jepang yang sering kita lihat, baik di media sosial, telivisi, dll yang berdesak-desakan di kereta pada pagi hari, yang mengantar mereka ke tempat kerja adalah pemandangan yang wajar. 


Kita tahu orang Jepang mempunyai budaya disiplin yang tinggi. Budaya kerja keras Jepang yang terkenal itu memastikan kebanyakan orang akan lama bekerja di kantor, yang sudah diatur dengan peraturan hierarki yang ketat. 


Bekerja dengan jam yang berlebihan bukanlah sesuatu yang aneh dan kereta terakhir menuju rumah di hari kerja pada tengah malam dipenuhi dengan orang-orang berjas. 


Mereka mampu bertahan semacam itu, salah satunya dengan metode Ikigai yang mereka terapkan. 


Ikigai berasal dari kata “iki” yang artinya hidup, dan “gai” yang berarti realisasi dari setiap mimpi/harapan. Kata lainnya, memiliki arti menemukan tujuan hidup. 


Makanan Jepang


Ikigai adalah sebuah terminologi yang memasukkan ide kebahagiaan dalam kehidupan. Secara sederhana, kamu akan termotivasi untuk bangun pagi, jika paham betul apa tujuan yang akan kamu capai. 


Seperti, jika kamu menjadikan pekerjaan sebagai Ikigai, maka itulah yang menjadi alasanmu untuk bangun di pagi hari setiap harinya. 


Jadi, apa kamu sudah punya Ikigai dalam hidupmu? 


2. Semangat Kaizen ala Orang Jepang 


Metode Kaizen merupakan istilah yang dikenalkan oleh Masaaki Imai lewat bukunya yang berjudul ‘Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success’. 


Istilah Kaizen ini dikenalkan sebagai pendekatan sistematis untuk perbaikan-perbaikan yang dilakukan demi kemajuan bisnis. Namun, makna sesungguhnya tentu lebih luas. 


Istilah Kaizen berasal dari bahasa Jepang yaitu kata KAI dan ZEN. Kata “KAI” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti “berubah” sedangkan “ZEN” yang artinya “Baik” 


Jadi, jika diartikan secara langsung maka arti Kaizen adalah “Merubah menjadi lebih baik”. 


Di Jepang sendiri, ada yang namanya latihan atau teknik Kaizen. Teknik ini menerapkan "prinsip satu menit" untuk mengembangkan diri sendiri. 


Hal apa saja yang bisa dilakukan orang Jepang dalam waktu satu menit tersebut, dan bagaimana kamu bisa mencontohnya? 


Orang Jepang akan melakukan hal kecil secara rutin, seperti, membaca buku, menyelesaikan tugas, olahraga kecil, bahkan membereskan rumah. 


Setelah satu menit, mereka bisa berhenti. Tapi mereka melakukan "prinsip satu menit" ini setiap hari. Lama-lama, mereka akan merasakaan perbedaan yang mereka raih setelah beberapa saat. 


Jadi, bagi kamu yang notabene tidak suka membaca buku, kamu bisa mencobanya dengan menjalankan metode Kaizen ini, yakni setiap pukul 7 pagi selama 1 menit saja. Coba sisihkan waktu untuk membaca buku. Besoknya juga demikian, meski terlihat kecil dan waktu yang dibutuhkan tidak banyak, namun, jika dilakukan secara konsisten. 


Secara tidak langsung, kamu akan terbiasa dan lama kelamaan bukan hanya satu menit yang akan kamu habiskan untuk membaca. Bisa jadi 5 menit, 20 menit, bahkan berjam-jam. 


Intinya, kamu harus fokus dan konsisten dengan kegiataan yang kamu kerjaan dalam waktu satu menit tersebut. 


Bisa jadi, kamu akan terbiasa dan tanpa kamu sadari karena sudah biasa, keinginan kuatmu untuk membaca buku akan muncul dengan sendirinya. 


Detektif Conan volume 98, 99, dan 100

Yaa... Meski terkesan metode kecil, namun inti dari istilah Kaizen sendiri adalah tidak harus melakukan hal besar untuk membuat perubahan jika memang kamu malas melakukannya. 


Lebih baik melakukan hal kecil namun dikerjakan terus-menerus dan akan membuahkan hasil yang memuaskan. 


Kamu jangan menyangka bahwa untuk mencapai sesuatu yang besar, kamu harus melakukan usaha yang besar juga. 


Kamu bisa mendapatkan sesuatu yang besar, dengan kamu menjalankan kegiatan kecilmu dengan rutin setiap harinya dan metode Kaizen ini bisa diterapkan oleh siapa pun, termasuk orang yang malas. 


Kamu hanya perlu memahami tujuan apa yang ingin kamu capai, lalu mulai melakukan hal-hal kecil secara konsisten setiap hari untuk mencapainya. 


3. Semangat Keishan ala Orang Jepang


Hampir sama dengan Kaizen, metode Keishan ala orang Jepang ini lebih menekankan tentang pentingnya perubahan dan peningkatan yang konsisten dalam bekerja. Tetapi, fokus dari Keishan adalah pada kreativitas, daya inovasi, dan produktivitas. 


Metode Keishan akan mengajarkan kepadamu agar kamu tidak pernah berhenti belajar sehingga mampu menghasilkan karya-karya yang unik, kreatif, dan bermanfaat. 


Etos kerja Jepang semacam ini pastinya bermanfaat bagi kamu yang masih kuliah maupun yang sudah bekerja. Seperti, ketika kamu ingin menjadi desainer yang hebat, apa yang kamu lakukan? 


Kamu harus berlatih-berlatih terus dalam mendesain pakaian, bahkan desainer yang penuh kreativitas akan mampu membuat desain pakaian yang semakin unik. 


Apakah kamu selama ini merasa mampu menjalankan kegiatanmu, namun terkendala rasa malas dan berujung dengan menunda pekerjaan? 


Silahkan pelajari dan pahami bagaimana orang Jepang mengatasi rasa malas dengan cara-cara di atas. 


Jika kamu tertarik dengan 3 metode disiplin orang jepang untuk mengatasi sifat malas, coba lakukan agar hasilnya signifikan dalam pekerjaan dan kehidupan pribadimu. 


Nah, selamat mencoba Cara Mengatasi Malas ala Orang Jepang ya! 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Resensi Buku Anak] Ayo Berlatih Silat! Karya Ahmad Fuadi

  Judul Buku : Ayo Berlatih Silat! Penulis : Ahmad Fuadi Ilustrator  : Ella Elviana Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP) Terbit : Cetakan pertama, 2018 Tebal: 26 halaman Genre : pictorial book (buku anak) ISBN : 978-602-483-165-3 Rating Buku : 4/5🌟 Harga buku : Rp 52.000 Baca ebook di aplikasi Ipusnas ❤❤❤

Belajar 25 Kosakata Bahasa Jepang tentang Tahun Baru dan artinya

Tradisi Tahun Baru di Jepang Tahun Baru di Jepang adalah salah satu tradisi yang paling populer dan penting. Hal ini karena tahun baru di Jepang adalah saat ketika seluruh penduduk negara bersama-sama menyambut tahun baru yang baru. Dalam budaya Jepang, tahun baru dianggap sebagai hari dimana semua orang bisa bersuka-ria bersama dan melupakan masa lalu untuk memulai tahun yang baru.  Pada hari tahun baru, orang-orang Jepang akan mengadakan perayaan keluarga besar. Mereka biasanya akan berkumpul di rumah salah satu anggota keluarga untuk makan malam bersama dan bersukacita.  Makanan yang terkenal dalam tradisi tahun baru Jepang adalah Osechi Ryori, yang terdiri dari makanan-makanan tradisional Jepang seperti ikan, sayuran, dan buah-buahan. Tahun baru di Jepang disebut 'Oshogatsu', dan merayakannya dengan beberapa tradisi unik dan ritual yang terus berlanjut selama berabad-abad. Berbagai tradisi tahun baru Jepang telah berkembang selama ratusan tahun. Pada hari-hari pertama Janua

9 Alasan Seseorang Kangen Padamu

Dia adalah teman masa kecilku, seseorang yang akrab dengan diriku. Kami berbagi kenangan manis dan sedih, bercanda dan berduka bersama. Namun, saat kami beranjak dewasa, kami terpisah. Kami berjanji untuk tetap bertemu, tapi kami tahu bahwa itu tidak akan terjadi. Waktu berlalu, puluhan tahun, dan kami belum pernah bertemu lagi. Tapi aku masih merindukannya. Aku masih mengingat kenangan kami, kebahagiaan dan sedih yang kami bagi. Aku masih merindukan kehangatan dan kebaikan yang dia berikan. Aku tahu bahwa aku tidak dapat bertemu dengannya lagi, tapi aku masih merindukannya. Aku masih berharap bisa bertemu dengannya.  Apakah kamu pernah merasakan hal yang sama? Alasan Seseorang Kangen Orang kangen karena mereka merindukan orang yang mereka cintai atau tempat yang mereka suka. Mereka merasa kesepian tanpa orang atau tempat yang mereka cintai. Mereka merindukan orang yang mereka sayangi dan memiliki kenangan hangat bersama.  Mereka merindukan tempat yang mengingatkan mereka pada kenangan