Langsung ke konten utama

[Resensi Buku Anak] Sepatu Pilihan Ayah by Barbara Eni



Judul Buku : Sepatu Pilihan Ayah (Seri Ayahku Hebat)

Penulis : Barbara Eni 

Ilustrator : Hanny Juwita

Penerbit : Penerbit Kanisius

Terbit : Cetakan pertama, 2017

Tebal : 27 halaman

ISBN : 978-979-21-5375-0

Genre buku : buku anak (pictorial book)

Rating : 5 🌟

Harga buku : Rp 29.000

Baca ebook di aplikasi Ipusnas


❤❤❤


[Sinopsis Buku Anak] Sepatu Pilihan Ayah by Barbara Eni :


Nino ingin memiliki sepatu olahraga terbaru yang mahal harganya. Uang ayahnya belum cukup untuk membeli sepatu itu. 


Nino merengek terus dan terpaksa ayahnya mengantarkan Nino untuk mencoba sepatu itu di toko. 


Nino sampai rela tidak jajan demi membantu ayahnya menambah uang untuk membeli sepatu, tetapi belum cukup juga. Karena ayah tidak segera membelikan, Nino merasa ayahnya tidak mencintainya. 


Sampai suatu ketika, Nino melihat buku tabungan atas nama ayah dan dirinya. Dari situ, Nino bangga, ayahnya sangat memerhatikan masa depannya.


❤❤❤


[Resensi Buku Anak] Sepatu Pilihan Ayah by Barbara Eni :


Buku anak-anak seringkali menjadi jembatan bagi orang tua untuk mengenalkan konsep/nilai hidup pada anak. Ya, seperti halnya dalam buku anak berjudul Sepatu Pilihan Ayah karya Barbara Eni ini.


Value hidup yang ingin diajarkan oleh penulis yaitu tentang betapa berharganya pendidikan finansial saat anak-anak masih kecil. Ya, karena hal ini akan berpengaruh pada cara mereka mengurus keuangan pribadi dari kecil hingga dewasa.


Jika anak-anak mengenal cara mengelola uang dan bisa mengendalikan diri saat menghabiskan uang, maka mereka bisa menyimpan uang dan menghasilkan uang dengan lebih banyak. Mereka juga jadi lebih bijak menggunakan uangnya.


Dalam buku ini dikisahkan Nino ingin sepatu baru seperti Randy. Hmm... padahal ia baru saja membeli sepatu baru beberapa bulan yang lalu. Ayah menanyakan apakah Nino perlu membeli sepatu baru? Seberapa penting sepatu itu bagi Nino? 


Dibeli sekarang, Yah? 
Kalau belum bisa dibeli sekarang, tak ada salahnya mencoba dulu, kan? (Hlm. 7)

 

Saat Nino ingin membeli sepatu itu, ia merengek pada ayah. Namun Ayah tidak membelikannya. Akhirnya, Nino pun menyisihkan uang saku untuk ditabung di celengan dan ia meminta Ayah untuk mengantarnya ke toko sepatu tersebut setelah 1 bulan. 


Apakah ayah akan segera mengiyakan permintaan Nino untuk membeli sepatu baru? Ternyata tidak. Nino diminta untuk bersabar membeli sepatu yang benar-benar ia butuhkan. 


Well, Nino kesal karena Ayah tidak mau membelikan barang yang ia inginkan. Nino pun akhirnya membelanjakan uang yang ia miliki untuk membeli barang-barang yang tidak penting seperti jajanan atau yang lainnya.


Apa yang terjadi? Ayah mengajak Nino ke bank dan Nino pun melihat buku tabungan yang dibuat oleh ayah. Buku tabungan itu ternyata atas nama Nino dan adiknya. Ayah menyisihkan uang agar Nino bisa menabung di tabungan itu. Nino bisa menggunakannya untuk tabungan pendidikan di masa depan.


Yang menarik adalah premis dari cerita ini bahwa ternyata Nino belajar tentang bagaimana cara menentukan prioritas barang yang akan dibelinya. 


Bahkan Nino berani untuk mengatakan pada ayah bahwa ia akan membeli sepatu pilihan Ayah kelak jika ia punya uang. Artinya sepatu pilihan Ayah itu hanya dicoba saat ingin saja tapi tidak jadi dibeli.


Ah, lain kali saja kita kembali untuk sepatu pilihan Ayah ini.
Sepatu pilihan Ayah? 
Iya, sepatu pilihan untuk dicoba saja.


Nino melakukan hal itu untuk menguji dirinya "apakah sepatu itu penting atau tidak?" Ternyata seperti yang Ayah bilang bahwa jika barang itu penting, dia bisa membelinya. Namun, jika tidak, ia bisa menabung lebih dulu dan menyimpan uangnya untuk keperluannya di masa mendatang. 


Jadi, seperti prinsip menabung pada orang dewasa, anak-anak juga diajarkan untuk berlatih menahan sabar agar bisa mendapatkan barang yang diinginkan dan mencapai tujuan finansial.


Overall, saya suka dengan buku anak "Sepatu Pilihan Ayah" ini karena menurut saya bisa mengajarkan prinsip mengelola keuangan dan pentingnya menabung pada anak sejak dini.


Nah, selamat membaca ya! ❤


Baca juga : [Resensi Buku Anak] Andai Itu Rumahku by Izzah Annisa


Baca juga : [Resensi Buku Anak] Cerita Felo Menjaga Alam by Rahayu Triswitono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Resensi Buku Anak] Ayo Berlatih Silat! Karya Ahmad Fuadi

  Judul Buku : Ayo Berlatih Silat! Penulis : Ahmad Fuadi Ilustrator  : Ella Elviana Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP) Terbit : Cetakan pertama, 2018 Tebal: 26 halaman Genre : pictorial book (buku anak) ISBN : 978-602-483-165-3 Rating Buku : 4/5🌟 Harga buku : Rp 52.000 Baca ebook di aplikasi Ipusnas ❤❤❤

Belajar 25 Kosakata Bahasa Jepang tentang Tahun Baru dan artinya

Tradisi Tahun Baru di Jepang Tahun Baru di Jepang adalah salah satu tradisi yang paling populer dan penting. Hal ini karena tahun baru di Jepang adalah saat ketika seluruh penduduk negara bersama-sama menyambut tahun baru yang baru. Dalam budaya Jepang, tahun baru dianggap sebagai hari dimana semua orang bisa bersuka-ria bersama dan melupakan masa lalu untuk memulai tahun yang baru.  Pada hari tahun baru, orang-orang Jepang akan mengadakan perayaan keluarga besar. Mereka biasanya akan berkumpul di rumah salah satu anggota keluarga untuk makan malam bersama dan bersukacita.  Makanan yang terkenal dalam tradisi tahun baru Jepang adalah Osechi Ryori, yang terdiri dari makanan-makanan tradisional Jepang seperti ikan, sayuran, dan buah-buahan. Tahun baru di Jepang disebut 'Oshogatsu', dan merayakannya dengan beberapa tradisi unik dan ritual yang terus berlanjut selama berabad-abad. Berbagai tradisi tahun baru Jepang telah berkembang selama ratusan tahun. Pada hari-hari pertama Janua

9 Alasan Seseorang Kangen Padamu

Dia adalah teman masa kecilku, seseorang yang akrab dengan diriku. Kami berbagi kenangan manis dan sedih, bercanda dan berduka bersama. Namun, saat kami beranjak dewasa, kami terpisah. Kami berjanji untuk tetap bertemu, tapi kami tahu bahwa itu tidak akan terjadi. Waktu berlalu, puluhan tahun, dan kami belum pernah bertemu lagi. Tapi aku masih merindukannya. Aku masih mengingat kenangan kami, kebahagiaan dan sedih yang kami bagi. Aku masih merindukan kehangatan dan kebaikan yang dia berikan. Aku tahu bahwa aku tidak dapat bertemu dengannya lagi, tapi aku masih merindukannya. Aku masih berharap bisa bertemu dengannya.  Apakah kamu pernah merasakan hal yang sama? Alasan Seseorang Kangen Orang kangen karena mereka merindukan orang yang mereka cintai atau tempat yang mereka suka. Mereka merasa kesepian tanpa orang atau tempat yang mereka cintai. Mereka merindukan orang yang mereka sayangi dan memiliki kenangan hangat bersama.  Mereka merindukan tempat yang mengingatkan mereka pada kenangan